Bentuk Ungkapan Hati Akan Cinta Yang Tak Terbalas
Bentuk Ungkapan Hati
Akan Cinta Yang Tak Terbalas
Jika tak ada gading yang tak retak, adakah hati yang tak pernah patah..? Seandainya rindu dalam genggamanku, namun ternyata rindu bersarang dalam hatiku..
Allah Ta'ala berfirman:
ﻭَﺧُﻠِﻖَ ﺍﻟْﺈِﻧْﺴَﺎﻥُ ﺿَﻌِﻴﻔًﺎ
"Dan manusia diciptakan dalam
keadaan lemah.." [QS. An-Nisa: 2]
Imam Al-Quthubi rahimahullah berkata
dalam tafsirnya:
وقال طاوس : ذلك في أمر النساء خاصة . وروي عن ابن عباس أنه قرأ
" وخلق الإنسان ضعيفا " أي وخلق الله الإنسان ضعيفا ، أي لا يصبر عن النساء
"Berkata Thawus: 'Hal tersebut
adalah mengenai wanita'. Dan diriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma
bahwasanya beliau membaca وخلق الإنسان ضعيفا
yakni Allah menciptakan manusia dalam keadaan lemah, yaitu tidak sabar terhadap
godaan wanita.."
Sobat, ketika hati dipenuhi dengan
bunga asmara, tak henti engkau memikirkan tentang dirinya. Ketika ia tak
mencintaimu, ketika engkau tak mungkin bersamanya, angan-angan terus merasuk ke
dalam jiwa.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah
membawakan sebuah ungkapan:
النفوس لا تترك شيئا إلا بشيء
"Jiwa tidak akan bisa
meninggalkan sesuatu, kecuali jika ada sesuatu yang menggantikannya.."
Adakah kini yang menggantikannya dalam hatimu..?
Sedangkan engkau terus hanyut dalam keinginan untuk bersamanya. Bagaimanakah
obatnya..?
ﺇﻥ ﻛﺎﻥ
ﻻ ﻳﻮﺟﺪ ﺳﺒﻴﻞ ﻟﻮﺻﻮﻝ ﺍﻟﻌﺎﺷﻖ ﺇﻟﻰ ﻣﻌﺸﻮﻗﻪ ﻗﺪﺭﺍً ﺃﻭ ﺷﺮﻋﺎً ﻛﺄﻥ ﺗﻜﻮﻥ ﺍﻟﻤﺮﺃﺓ ﻣﺘﺰﻭﺟﺔ ﻣﻦ
ﻏﻴﺮ ﺍﻟﻌﺎﺷﻖ، ﺃﻭ ﻛﺎﻥ ﺍﻟﻌﺸﻖ ﺑﻴﻦ ﺍﺛﻨﻴﻦ ﻻ ﻳﻤﻜﻦ ﺯﻭﺍﺟﻬﻤﺎ ﻣﺜﻞ: ﺍﻟﺰﺑﺎﻝ ﻣﻊ ﺑﻨﺖ ﺍﻟﻤﻠﻚ
…ﻭﻫﻜﺬﺍ ، ﻓﻤﻦ ﻋﻼﺟﻪ ﻛﻤﺎ ﻳﻘﻮﻝ ﺍﺑﻦ ﺍﻟﻘﻴﻢ: ﺇﺷﻌﺎﺭ ﻧﻔﺴﻪ ﺍﻟﻴﺄﺱ ﻣﻨﻪ ﻓﺈﻥ ﺍﻟﻨﻔﺲ ﻣﺘﻰ ﻳﺌﺴﺖ
ﻣﻦ ﺍﻟﺸﻲﺀ ﺍﺳﺘﺮﺍﺣﺖ ﻣﻨﻪ ﻭﻟﻢ ﺗﻠﺘﻔﺖ ﺇﻟﻴﻪ
"Jika tidak ada jalan bagi orang yang merindu untuk
mendapatkan orang yang dirindukan karena terkendala kemampuan atau syari'at
seperti ketika menikahi orang yang tidak mencintainya, atau kerinduan antara
dua orang insan yang keduanya tidak mungkin menikah seperti pemulung dengan
anak raja, maka demikian ini obatnya adalah sebagaimana Ibnu Qayyim berkata:
'Berputus-asalah diri darinya, karena sesungguhnya tatkala jiwa berputus asa
dari sesuatu ia beristirahat darinya dan tidak lagi mengindahkannya'."
Tak ingatkah kita akan kisah cinta antara seorang suami
bernama Mughits dan seorang istri bernama Barirah..? Keduanya adalah seorang
budak, dan kisah cinta mereka pun kandas setelah sang istri (Barirah) dibeli
oleh 'Aisyah dan dimerdekakan. Barirah yang telah merdeka tak ingin lagi
bersama sang suami (Mughits) yang masih menjadi seorang budak..
Dari 'Aisyah, ia menceritakan:
فأعتقتها فدعاها النبي صلى الله عليه وسلم فخيرها من زوجها فقالت لو
أعطاني كذا وكذا ما ثبت عنده فاختارت نفسها
"Aku pun memerdekakan Barirah. Setelah merdeka, Nabi
shallallahu 'alaihi wa sallam memanggil Barirah lalu memberikan hak pilih
kepada Barirah antara tetap menjadi istri Mughits atau berpisah dari suaminya
yang masih berstatus budak. Barirah mengatakan, 'Walau Mughits memberiku sekian
banyak harta aku tidak mau menjadi isterinya'. Barirah memilih untuk tidak lagi
bersama suaminya.." [HR. Bukhari]
عن
عكرمة عن ابن عباس أن زوج بريرة كان عبدا يقال له مغيث كأني أنظر إليه يطوف خلفها
يبكي ودموعه تسيل على لحيته فقال النبي صلى الله عليه وسلم لعباس يا عباس ألا تعجب
من حب مغيث بريرة ومن بغض بريرة مغيثا فقال النبي صلى الله عليه وسلم لو راجعته
قالت يا رسول الله تأمرني قال إنما أنا أشفع قالت لا حاجة لي فيه
"Dari Ikrimah dari Ibnu Abbas, sesungguhnya suami
Barirah adalah seorang budak yang bernama Mughits. Aku ingat bagaimana Mughits
mengikuti Barirah kemana dia pergi sambil menangis (karena mengharapkan cinta
Barirah). Air matanya mengalir membasahi jenggotnya. Nabi bersabda kepada
pamannya, Abbas, 'Wahai Abbas, tidakkah engkau heran betapa besar rasa cinta
Mughits kepada Barirah namun betapa besar pula kebencian Barirah kepada
Mughits'. Nabi bersabda kepada Barirah, 'Andai engkau mau kembali kepada
Mughits?!'. Barirah mengatakan, 'Wahai Rasulullah, apakah engkau
memerintahkanku?'. Nabi bersabda, 'Aku hanya ingin menjadi perantara'. Barirah
mengatakan, 'Aku sudah tidak lagi membutuhkannya'." [HR. Bukhari]
Demikianlah perjalanan sang pemburu cinta yang penuh haru.
Cinta itu haruslah memiliki, tetapi jika tidak bisa memilikinya maka janganlah
engkau mencintai, palingkan dirimu darinya karena cintamu ternyata tak bisa
memilikinya. Maka benarlah sebuah pepatah arab yang mengatakan,
ﺣُﺒُّﻚَ ﺍﻟﺸَّﻲْﺀَ
ﻳُﻌْﻤِﻲ ﻭَﻳُﺼِﻢُّ
"Cintamu kepada sesuatu menjadikanmu buta dan
tuli."
Tak usah menangis sobat, usap air matamu. Semoga Allah
selalu memberikan yang terbaik bagi jalan hidup kita. Aamiin...
=> rahidrain.blogspot.co.id
=>
Komentar