Postingan

Bolehkah aku merindukanmu?

Meskipun harus merindu sendiri Tanpa ada balasan pasti Biarlah semua ku langitkan pada ilahi Namun ku tanya, apakah aku boleh merindukanmu? Menyapamu di pagi hari, Lewat doa yang terpanjatkan di malam hari Menungggu balasanmu pada awan yang menari Aku lelah menjalani kerinduan ini sendiri Namun menunggumu mengarahku sangatlah tidak mungkin Sedang disana kaupun asyik sendiri Jika saja kau izinkan aku merindu Percuma saja, karena semuanya tak akan pernah terbalaskan Dan kini semua harus aku ikhlaskan Biarlah rindu menari didalam mimpi Yang bertamu di sepanjang malam Tanpa kau hadir didalamnya Iya, rindu yang bertepuk sebelah tangan Salam

Belajar dari Jam Dinding

Gambar
Jam dinding, dilihat orang ataupun tidak ia tetap berdenting. Tak sekalipun dia berhenti karena kecewa dengan orang yang tak melihatnya. Jam dinding, dihargai atau tidak dia tak berhenti berputar sebagaimana mestinya. Jangankan berputar balik, berhenti saja ia tidak sudi. Jam dinding, meski tak seorang pun mengucapkan terima kasih, ia tetap bekerja. Setiap jam, setiap menit, bahkan setiap detik. Belajar dari jam dinding belajar tentang keikhlasan. Belajar dari jam dinding belajar tentang tanggung jawab. Belajar dari jam dinding belajar tentang memberi manfaat. Teruslah berbuat baik kepada sesama meskipun perbuatan kita tidak dinilai atau diperhatikan orang lain. Teruslah berbuat baik kepada sesama meskipun tak seorang mengucapkan terima kasih dan apresiasi. Ibarat jam dinding yang terus bekerja, memberi manfaat bagi sekitarnya

Teruntuk Kamu

Gambar
Di malam yang dingin  Bersama kesunyian yang memeluk erat Bersama rindu yang tak tersampaikan Bersama malam yang penuh dengan rasa kesepian ku mulai merangkai kata cinta Teruntuk kamu yang ku sayang… Kamu, iyaa kamu  Kamu yang jauh dari pandangan mata Kamu yang membuatku jatuh Namun dengan teganya tak memahaminya Teruntuk kamu yang penuh dengan teka teki Teruntuk kamu yang penuh dengan tanda tanya Teruntuk kamu sang pemilik hati Bawalah pergi hati ini Pergi kemanapun yang membuatnya ia bahagia Karena sungguh, sungguh aku tak sanggup lagi Dan Aku benci perasaan ini

Nasehat bagi Hati yang Sakit

Ibnul ‘Arobiy rahimahullah berkata, لا يكون القلب سليمًا إذا كان حقودًا حسودًا معجبًا متكبرًا، وقد شرط النَّبي صلى الله عليه وسلم في الإيمان، أن يحبَّ لأخيه ما يحبُّ لنفسه “Hati itu tidak akan menjadi selamat (bersih) jika ia dengki, hasad, angkuh dan sombong. Sungguh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mempersyaratkan dalam keimanan agar ia mencintai bagi saudaranya sebagaimana ia mencintai perkara itu untuknya.”  [lihat:  Ahkaam Al-Quraan : Karya Ibnul 'Arobiy: (3/459)]. Ibnu Sirin rahimahullah ditanya, ما القلب السَّليم؟ “Apakah hati yang bersih itu?” Beliau menjawab, النَّاصح لله في خلقه “Memberi nasihat karena Allah kepada makhluk-Nya.”  [lihat:  Al-Hidayah ilaa Buluugh An-Nihayah , karya Makkiy bin Abu Thalib: (9/ 6122)]. Dikatakan, القلب السَّليم الذي يحبُّ للنَّاس ما يحبُّه لنفسه، قد سَلِم جميع النَّاس من غشِّه وظلمه، وأسْلَم لله بقلبه ولسانه، ولا يعدل به غيره “Hati yang selamat itu adalah hati yang mencintai bagi manusia sesuatu yang ia cintai bagi dirinya, manusia sela

BELAJAR DARI MAWAR MERAH

Gambar
Tiada Mawar Merah yang tidak berduri. Ada bunga yang indah, maka ada duri yang tajam. Hidup tidak dimaksudkan untuk menjadikan Anda sulit, tapi hidup ini untuk melayani keinginan dan harapan Anda. Selama Anda bisa istiqomah melihat bunga mawar yang indah, maka Anda bisa melupakan duri-durinya. Sebab duri itu niscaya sebagaimana bunga. Lihatlah bunga di kehidupan Anda, maka hidup Anda akan terasa indah. Lihatlah duri di kehidupan Anda maka hidup Anda akan terasa susah.Hidup adalah pilihan, apa yang mau Anda lihat. Bukan Mawar merah yang salah,bukan kehidupan Anda yang salah. Tapi cara pandang kita terhadap Mawar Merah harus dibetulkan, cara pandang kita terhadap Kehidupan harus dibetulkan. Kalau kita melihat kesulitan hidup yang terus hadir, maka kesulitan itu akan kembali kepada kita. Tapi kalau kita melihat keindahan- keindahan hidup kita maka hidup kita akan semakin indah. Ya, jangan pernah menunggu hadirnya sesuatu yang indah baru Anda merasa bahagia, tapi berbahagiala

Hiduplah Seperti Akar

Gambar
Hiduplah Seperti Akar Hiduplah seperti akar... yang rela memberikan segalanya meski kadang sang pohon tak pernah melihat nya 🌴Hiduplah seperti akar yang memberi tanpa tapi, dan tak pernah meminta kembali, 🌺Hiduplah seperti akar yang menjadi peran utama meskipun tak pernah ada yang memuji nya 🍃Hiduplah seperti akar yang menjadi penyebab setiap kebaikan meskipun tak pernah ada yang memberikan penghargaan . 🌾beliau Shalallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sebaik-baiknya Seseorang diantara kalian adalah yang paling bermanfaat terhadap yang lainnya" 🍂Duhai saudaraku... Siapapun engkau, dimanapun engkau.. 🍀Jadilah manfaat bagi sesama yang rela berbagi, dan ikhlas memberi ... yang hadirnya menggembirakan dan ketiadaanya dirindukan . 🌹jika engkau tak mampu menjadi akar yang pohonnya menghasilkan banyak buah Maka jadilah akar yang menopang pohon yg memberi keteduhan bagi yang lelah . 🌸jika tak mampu menjadi akar bunga yang memberikan keharuman bagi duni

50 Nama-nama CINTA

Gambar
50 NAMA-NAMA CINTA M engingat pemahaman manusia tentang apa yang disebut dengan cinta begitu mendalam dan hati mereka sangat gandrung kepadanya, maka sebutan nama cinta di kalangan mereka menjadi sangat banyak. Memang demikianlah tradisi yang berlaku di kalangan mereka terhadap suatu hal yang telah dimengerti oleh mereka secara lebih mendalam atau dirasakan begitu sensitif dalam hati mereka, seheingga mereka menghormatinya dengan sangat dan perhatian mereka begitu besar kepadanya serta kesukaan mereka kepadanya begitu mendalam.             Mereka mengumpamakan cinta dengan berbagai sebutan: 1.  Bagaikan singa dan pedang; 2. Bagaikan bencana; dan 3. Bagaikan minuman yang memabukkan Ketiga pengertian ini terhimpun dalam kitab Al-Hubb (Cinta) dan mereka membuat nama yang sesinonim dengannya dalam jumlah mendekati 60 buah kata, tetapi hanya di sebutkan 50 buah nama seperti: Al- mahabbah                         : cinta Al-‘alaqoh